Wihdan Hidayat/Republika

Berburu Sumber Mata Air di Gunungkidul

Kelangkaan air bersih saat musim kemarau menjadi masalah klasik di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya di Gunungkidul, Yogyakarta. Di kawasan ini, 15 dari 18 kecamatan tercatat kerap mengalami krisis air bersih setiap musim kemarau tiba. Jumlah penduduk yang terdampak krisis air bersih di wilayah Gunung Kidul mencapai 129 ribu jiwa.

 

Melihat persoalan krisis air bersih di wilayah Gunungkidul ini, beberapa relawan dari Tim Eksplorasi Sumber Air tergerak untuk mencari sumber air bersih bagi warga. Sasaran mereka adalah sumber air atau cadangan air yang berada di dalam goa-goa di Gunungkidul. Salah satu goa yang tengah dieksplorasi adalah Goa Cikal.  Goa Cikal dengan panjang yang tereksplorasi sekitar 250 meter, memiliki dua cadangan atau titik air. Dari kedua titik air itu, yang telah dipasang pompa adalah di titik air kedua atau di titik 200 meter. "Alhamdulillah kemarin sudah berhasil memasang pompa submersible di dalam," kata Koordinator Tim Eksplorasi Agus Fitriyanto.

Tipisnya oksigen menjadi kendala saat menelusuri sumber air di dalam goa.

Upaya eksplorasi goa ini bukan perkara mudah. Tipisnya oksigen menjadi kendala saat menelusuri sumber air di dalam goa. Tim eksplorasi harus membawa tiga tabung besar dan dua tabung kecil oksigen masuk kedalam goa. Tim eksplorasi hanya menelusuri goa sampai lokasi pemasangan pompa submersible. Mereka kemudian memeriksa ketinggian air pascapenyedotan.

 

Tim eksplorasi selanjutnya akan memutuskan apakah Goa Cikal layak untuk dilakukan pemasangan pompa permanen, atau bahkan dilakukan pengeboran sehingga airnya dapat dimanfaatkan bersama untuk warga masyarakat. "Mudah-mudahan upaya mencari sumber mata air di dalam goa ini dapat memberikan solusi bagi warga dalam mengatasi krisis air bersih saat kemarau," kata Agus.

Berburu Sumber Mata Air di Gunungkidul